Friday, January 21, 2011 Posted by IVI  

December 5th, 2008
Trek…trek…
“Vanda kita online sekarang!” ujar kak Husein di sudut meja komputernya, sambil tetap meneriakkan suara lantangnya!
Ya, terlihat wartawan-wartawan di meja kerjanya sibuk berkutat katit ngejer deadline-nya.Di luar kantor, tepatnya di komputer ujung sekali deket sama kak Anton, tepatnya lagi deket tempat Iis (Ilustrator atawa lebih dikenal FS freak) terdengar bunyi terompet di halaman kantor Polda,,,(Hehehe hanya anak-anak Lepass yang tahu maksudnya. Kalo nggak tau juga, tanya aja Iis bunyi belnya).

Sedang, di lain pihak, anak-anak Lepass berkumpul di hari Seninnya. Tetep, Iis sang netter ngebuka internet duluan..(Sudah tradisi). Tapi, sayangnya doi nggak bisa langsung ngebuka FS and friends yang tiap hari diubahnya mulai dari background, bales comment, ngasih glitter, and laen-laen, yang semakin hari nggak pernah abis kerjaannya. *RESE!!!*. Coz aku sang Koor udah nebeng duluan di kursi komputer yang disebut “SRIPO-NET” dimana loe bisa nge-net sepuasnya, gratis dan tanpa ada yang bisa ngeganggu loe, kecuali,,ehmm..aku ragu nyebutinnya takut ada orangnya..itu lho, maksudku muka Uda Salman…yang sering maksa kami ngerubah web FS jadi Google (ECAK_ECAK nyari tugas,padahal ngalihke perhatiaan Uda)

Mulai muncul penghuni lepass dengan wajah murungnya, dengan seribu satu rumus. Belom ditambah puasa, diputusi pacar en laen-laen. Pertama, Bunda pengot alias Putri Astri, (Oops, kalo dia baca bisa marah tuh) yang langsung ngusir Iis dari singgasananya.

“Is, minggir, giliran aku pulo!” teriakannya yang semakin hari semakin kencang (Untung dak dibaco Bunda).
Sedang Iis dengan wajah Betenya, karena aku udah ngambil jatah 1/2 jam nge-netnya. Datang selanjutnya, si bendahara Lepass, Flora!! yang seksi banget..hari itu. Aku sempet menegurnya sih walaupun doi tetep mengelak.
“Apo dio, cuma baju cak ini be seksi!” gerutunya.
Dan terakhir yang muncul hari itu, sang jilbaber Lepass satu-satunya. Kudis (Eh,,,salah. Kudus. Untung dak dibaconyo)
Tiba-tiba, seketika dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd mereka semua kumpul di Sripo-net,,,,Aku mulai muncul dengan taring tajam, muka memerah, telinga berasap, untuk segera mungkin berteriak.
“Weeeeeeeeei ja-di-lah-nge-net-nyo, tu-gas ka-mu be-lum se-le-sai ga-lo.” Kesalku.
Beberapa detik setelah itu, masih belum juga mereka hentikan ketikan jari yang semakin mengesalkanku. Aku memutuskan, stop! Fadil kamu puasa. Udah sabar aja. Mending kamu buka folder. Dengan senyuman palsuku yang menahan amarah sedari tadi, karena tidak diladeni oleh nge-net mania itu. KESEL!! Ku buka komputer butut ini,,,, Kubuka satu-persatu folder angk.11. Sampe ngebuat aku bosen, karena mataku yang rusak akibat terlalu mengkilatnya komputer punya Lepass ini . Entah sudah berapa abad komputer ini bersemayam di SRIPO
“OI yoh bentar lagi tiara ultah yeh, Bunda jugo!” teriakku di hadapan awak Lepass yang sempat hadir di hari senin.
“Terserah,,!”
dengan seribu satu kerutan di dahinya, flo menyiarkan kemarahan besar.
“Ngapo, flo? Ngapo kau marah tuh tibo2.” tanyaku
“tahu, terserah. Pikir bae dewek!”jawab flo
“Iyolah, dio marah, pas dio ultah katek yang kasih dio ucapan ultah. Cuma aku kan?. . .” sahut Bunda Pengot yang juga terlihat semakin gendut.
“Pokonyo, jangan marah be kalo aku dak ucapi ultah ke kamu lagi. Boro-boro di saluc yg deket nian dengen ultahku be dak kamu tulis!!.” Ungkap Flo semakin kesel.
“Ehhmm, maapkelah. Lagi sibuk”
“Payo bunda balek kito!” Perintah flo, yang mengambil tasnya untuk segera pulang tanpa menyalamiku yang semakin bersalah.
Aku pun tersadar dan terdiam sesaat. Renungku, entah aku mulai sadar.
I’ts not fear, itulah yang mungkin ada di benak Flo sekarang. Andai aku yang ada di posisi Flo sekarang.
Kini tinggal aku sendiri terdiam mengetik di komputer ini. Aku sedih, melihat rautan wajah murung Flo. Andai waktu dapat kuputar. Akan kusampaikan sejuta ucapan sultah buat Flo. Tapi, apa daya tangan tak sampai.

Hanya sesal yang menghantuiku. Apa yang bisa kulakukan untuk menghapus kesedihan yang menderanya sekarang. Tak ada, sudah terlambat, Fadhil. Kini, aku ingin sekali mengucapkan itu walau sudah terlalu lama lewat. Dari lubuk yang paling dalam, 

“Flo, happy birthday to you” Maaf, aku tak bisa memberi kenangan manis di hari ultahmu. Maaf Lepass yang ku pimpin tak dapat berkesan di hatimu. Maaf sekali lagi. Hanya ucapan tulus buat anak kost, yang memiliki ortu nan jauh disana, “Happy birthday to Flo.”

0 comments

 
Blogger Template By Lawnydesignz