Akhirnya ~!!
Onlen juga !!
Setelah 4 hari tepar karena PLBK (Penyakit Lama Bersemi Kembali. Baca: kambuh).
Kirain ni penyakit udah gone with the wind (Eaaaa! bahasamu, neng!!)
Ternyata nongol lagi, ga ada badai, ga ada salju apalagi ujan duit, dia tiba2 menyerangku, tepatnya ketika fajar menyingsing dan hari itu adalah hari sabtu,
hari dimana seharusya anak muda sepertiku berajojing ria (sarap ni anak !!).
Ga jelas tiba2 waktu itu nafasku sesak (serasa mo mati dah!), kepala pusing, mual-muntah, seluruh badanku merah gatel2, panas-dingin, badan lemes abis, ampun dije deh pokoknya ~!!
Ehem (batuk ?)
Maaf, kalo bahasaku sok durjana dan nganarudin gini, tapi sungguh ini kisah nyata, dan sebaiknya Anda membaca posting ini sampai titik terakhir,
karena siapa tahu di antara Anda para pembaca sekalian ada yg berprofesi sebagai seorang produser atau sutradara yang mungkin berminat untuk mengangkat kisah ini ke layar lebar. (behhhh ~!!)
Baiklah, semoga saja hal itu bisa diwujudkan agar kisah ini bisa menginspirasi semua insan pribumi dan kisah ini bisa turut berpartisipasi untuk semakin menambah kekacauan perfilman di negeri ini. Nggak amin.
Okehh, sampe mana tadi yah?
ehm, sampeee...
sampe sini aja deh,
ga baik kalo tali kelambunya terlalu panjang !
Well, jadi inget pantun jaman esde ni.
burung Irian, burung Cendrawasih
cukup sekian dan terima kasih.
hah~!!
jah~!
p.s (palembang square? bukan! Puspita Sari): Ni postingan 10% kejadian nyata dengan 90% bumbu humor dosis tingkat dewa.
Jadi kalo Anda baca ni postingan tapi ga ketawa, ya wajar aja...berarti Anda belom selevel dewa.
Onlen juga !!
Setelah 4 hari tepar karena PLBK (Penyakit Lama Bersemi Kembali. Baca: kambuh).
Kirain ni penyakit udah gone with the wind (Eaaaa! bahasamu, neng!!)
Ternyata nongol lagi, ga ada badai, ga ada salju apalagi ujan duit, dia tiba2 menyerangku, tepatnya ketika fajar menyingsing dan hari itu adalah hari sabtu,
hari dimana seharusya anak muda sepertiku berajojing ria (sarap ni anak !!).
Ga jelas tiba2 waktu itu nafasku sesak (serasa mo mati dah!), kepala pusing, mual-muntah, seluruh badanku merah gatel2, panas-dingin, badan lemes abis, ampun dije deh pokoknya ~!!
Ehem (batuk ?)
Maaf, kalo bahasaku sok durjana dan nganarudin gini, tapi sungguh ini kisah nyata, dan sebaiknya Anda membaca posting ini sampai titik terakhir,
karena siapa tahu di antara Anda para pembaca sekalian ada yg berprofesi sebagai seorang produser atau sutradara yang mungkin berminat untuk mengangkat kisah ini ke layar lebar. (behhhh ~!!)
Baiklah, semoga saja hal itu bisa diwujudkan agar kisah ini bisa menginspirasi semua insan pribumi dan kisah ini bisa turut berpartisipasi untuk semakin menambah kekacauan perfilman di negeri ini. Nggak amin.
Okehh, sampe mana tadi yah?
ehm, sampeee...
sampe sini aja deh,
ga baik kalo tali kelambunya terlalu panjang !
Well, jadi inget pantun jaman esde ni.
burung Irian, burung Cendrawasih
cukup sekian dan terima kasih.
hah~!!
jah~!
p.s (palembang square? bukan! Puspita Sari): Ni postingan 10% kejadian nyata dengan 90% bumbu humor dosis tingkat dewa.
Jadi kalo Anda baca ni postingan tapi ga ketawa, ya wajar aja...berarti Anda belom selevel dewa.
0 comments
Post a Comment