OKEHH !!
alhamdulillah kabel dataku akhirnya ketemu juga~
Heheee...
Nah, mari kita simak episode ke-2 dari My Dramatic Bday yg kali ini berjudul "Ager-ager Monster"
Duduk yg manis, yah~!
Hemm...keknya lebih enak diceritain pakek fotonya langsung aja.
wokeh, cekiprett~!!
Seperti inilah proses pembuatan ager2 monster.
Dengan keahlian dan pengalamannya di bidang masak-memasak yg lebih dari 12 abad, Master Chef M****a I*****m (selanjutnya nama beliau kita samarkan menjadi Monce', maklum...orang terkenal emang gitu, ga mo identitas aslinya kebongkar, takut dimintain tolong masak kalo nanti ada tetangganya yg mo hajatan, soalnya hajatannya nanti bisa jadi kematian massal).
Yak, foto di atas memperlihatkan betapa gesitnya beliau menuangkan kuah sate dari ager yg beluberan ke dalam mangkok pusakanya, di sudut paling suci dalam laboratorium beliau, wastafel!.
Dan sebenernya kuah sate tersebut adalah cokelat yg di cairkan, tapi entah mengapa, karena kehebatan beliau cokelat cair itu seolah berevolusi wujudnya menjadi kuah sate.
Setelah kuah satenya dikurangi, kali ini beliau akan menunjukkan atraksinya yg rruaaarrr biasa, yaituuu...
...Menghias kue !!! YEEEEEYYY~....*prok prok prok prok prok prokkkk*
perhatikanlah, di bagian ini, beliau menata pasta keju dengan begitu cekatan, sehingga pasta membentuk garis2 yg begitu indah...
Dan inilah hasilnya...garis2 indah dari pasta keju yg telah selesai beliau ukir diatas ager tadi seolah menyiratkan sebuah makna, tapi entah apa itu...hanya beliau yg paham akan maknanya. Ukiran beliau ini mengingatkanku akan lukisan Picaso, abstrak...namun sarat makna...sama seperti kue ini. Hiks... seungguh seperti sebuah ilusi !
Nah, setelah mengerahkan cakra-nya, akhirnya kue ulang tahun ini jadi juga. Sungguh sebuah mahakarya legendaris yg patut sekali mendapatkan penghargaan sekelas piala Oscar. Aku tak dapat melukiskan betapa berbunga-bunganya hati ini...
Beberapa menit kemudian kami langsung memboyong (?) mahakarya beliau ini ke kediaman Saudari Rehe.
Dengan menunggangi kuda besi beliau, dan aku duduk di belakang memegangi mahakarya beliau ini dengan sangat hati2 agar dia tidak terluka (?). Tapi naas, karena Master Monce' adalah mantan pembalap di kampungnya, beliau tidak biasa menunggangi kuda besinya dengan kecepatan di bawah standar, ditambah dengan halangan dan rintangan yg membentang sepanjang perjalanan, mengakibatkan kue ultah ini berdarah (baca: cokelatnya lagi2 meluber), sehingga menetesi sendal dan sepanku yg besoknya akan dipakai untuk kondangan.
Dengan penampilan seperti rocker cadasss (berambut singa--ga pakek helm), akhirnya kami tiba juga di kediaman Saudari Rehe yg sudah 2 jam menunggu kami dan kedatangan kami itu disambut ekspresi tercengang (tebrongak) oleh tetangga Saudari Rehe.
Kami jadi merasa bangga sendiri, seperti terbang melayang, menginjak awan ranjau!
Singkat cerita, walopun kue ultahnya abstrak--seolah menceritakan kejadian sebenarnya di balik kata2 durjanaku ini, tapi alhamdulillah...akhirnya semua sesi pesta kami lewati dengan lancar dan menjadi kenangan tersendiri bagi kami.
Dan semoga tahun depan, ager2 monster ini ga lagi jadi icon ultah kami. amin. *camkan, mon~*
ahahaha
karena ini mahakarya legendaris, kami harus memakannya dengan alat khusus :PP |
0 comments
Post a Comment